Subnautica 2 Ditunda: Bonus Picu Pemecatan Bos Pengembang

Industri game dunia kembali dihebohkan dengan kabar penundaan rilis game Subnautica 2. Game yang sangat dinantikan para gamer ini mengalami penundaan yang mengejutkan, bersamaan dengan pemecatan petinggi di studio pengembangnya.

Keputusan kontroversial ini diambil oleh Krafton, publisher asal Korea Selatan yang mengakuisisi pengembang Subnautica 2, Unknown Worlds Entertainment. Penundaan ini berdampak besar, terutama mengingat bonus fantastis yang dipertaruhkan.

Penundaan Subnautica 2 dan Pemecatan Petinggi Unknown Worlds

Subnautica 2, yang menduduki peringkat kedua game paling banyak di-wishlist di Steam, seharusnya memasuki tahap early access pada tahun 2025. Namun, Krafton secara tiba-tiba mengumumkan penundaan rilis hingga tahun 2026.

Kabar ini muncul berbarengan dengan pemecatan salah satu petinggi di Unknown Worlds Entertainment, hal ini diungkap oleh sumber anonim kepada Bloomberg karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media. Pihak Krafton sendiri belum memberikan komentar resmi terkait hal ini.

Bonus Rp 4 Triliun yang Terancam Hangus

Perjanjian akuisisi antara Krafton dan Unknown Worlds mencantumkan klausul bonus sebesar USD 250 juta (sekitar Rp 4 triliun). Bonus ini akan diberikan jika Unknown Worlds mencapai target pemasukan tertentu hingga akhir tahun 2025.

Dengan penundaan rilis Subnautica 2, kemungkinan besar Unknown Worlds tidak akan mencapai target pemasukan tersebut. Ini berarti bonus fantastis tersebut tidak akan diberikan kepada studio pengembang.

Dampak Pemecatan terhadap Tim Pengembang

Pemecatan petinggi Unknown Worlds menimbulkan pertanyaan besar mengenai masa depan studio dan dampaknya terhadap para karyawan. Petinggi yang dipecat sebelumnya berjanji untuk membagi bonus kepada sekitar 100 karyawannya, dengan besaran bonus bervariasi dari ratusan ribu hingga jutaan dollar.

READ  Rekap Tim Free Fire Indonesia: Roster Esports World Cup 2025

Kabarnya, Charlie Cleveland dan Max McGuire (pendiri studio) serta Ted Gill (CEO Unknown Worlds) yang terlibat dalam permasalahan ini. Posisi CEO Unknown Worlds kini diisi oleh Steve Papoutsis dari Distance Studios.

Penjelasan Krafton dan Reaksi Petinggi yang Dipecat

Krafton menyatakan bahwa penundaan ini bertujuan untuk memberikan game terbaik kepada para pemain. Namun, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan pernyataan Charlie Cleveland, petinggi yang dipecat, yang menyatakan bahwa Subnautica 2 sudah siap untuk dirilis.

Cleveland mengungkapkan rasa terkejutnya melalui media sosial atas kejadian yang dialaminya. Pernyataan ini semakin memperkuat spekulasi dan menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai alasan sebenarnya di balik penundaan dan pemecatan tersebut.

Kisah Subnautica 2 dan Krafton ini menjadi pelajaran berharga tentang kompleksitas industri game. Tidak hanya soal pengembangan game yang berkualitas, tetapi juga manajemen, perjanjian bisnis, dan hubungan antar pihak yang terlibat. Kejadian ini juga menunjukkan betapa besar resiko dan dampak yang bisa dihadapi oleh sebuah studio game, terutama ketika melibatkan investasi dan perjanjian yang besar. Nasib Subnautica 2 dan Unknown Worlds selanjutnya masih menjadi misteri yang dinantikan jawabannya oleh para gamer di seluruh dunia.

Tinggalkan komentar