Diogo Jota: Legenda Sepak Bola, Game, dan Esports

Dunia berduka atas kepergian Diogo Jota, pesepakbola berbakat Liverpool dan sosok berpengaruh di dunia esports. Berita duka ini mengejutkan banyak penggemar sepakbola dan gamer di seluruh dunia. Lebih dari sekadar atlet profesional, Jota dikenal karena kecintaannya pada game FIFA (kini EA Sports FC) dan kiprahnya yang signifikan di industri esports.

Kehilangannya bukan hanya merenggut seorang bintang lapangan hijau, tetapi juga seorang visioner di dunia game kompetitif. Kisah hidupnya menginspirasi banyak orang, memadukan prestasi gemilang di dua ranah yang berbeda.

Prestasi Cemerlang Diogo Jota di Lapangan Hijau

Diogo Jota telah menorehkan prestasi membanggakan dalam karier sepakbolanya. Ia dikenal sebagai penyerang andal Liverpool, salah satu klub raksasa Liga Inggris.

Gelar English Premier League dan UEFA Nations League bersama timnas Portugal menjadi bukti nyata kemampuannya yang luar biasa di atas lapangan.

Kehebatan Diogo Jota di Dunia Esports

Di luar lapangan hijau, Diogo Jota juga dikenal sebagai gamer FIFA (EA Sports FC) yang ulung. Ia bukan hanya penggemar biasa, tetapi pemain profesional yang kerap menduduki peringkat atas.

Pada November 2020, ia mendirikan tim esports Diogo Jota Esports, yang kemudian berganti nama menjadi Luna Esports atau Luna Galaxy. Tim ini berbasis di Portugal dan berkompetisi di berbagai game populer seperti FIFA, Dota 2, dan Rocket League.

Luna Esports telah meraih kesuksesan gemilang dengan total hadiah turnamen lebih dari USD 430.000 (sekitar Rp 6,9 miliar) hingga pertengahan tahun 2025.

Sebelum mendirikan timnya sendiri, Jota telah membuktikan kemampuannya di level profesional. Prestasi puncaknya adalah mencetak rekor 30-0 di FUT Champions pada April 2020, menempatkannya dalam 20 besar pemain global.

READ  10 Game Sepak Bola Android & iPhone Terbaik Sepanjang Masa

Keberhasilannya tersebut membawanya ke FIFA 22 Global Series Qualifier, turnamen bergengsi di Eropa. Debutnya yang mengesankan melawan Gorilla, juara dunia 2017, semakin mengukuhkan namanya di kancah esports FIFA.

Kecintaannya pada game bahkan tercermin dalam selebrasi golnya. Ia pernah menirukan gaya gamer dengan joystick setelah mencetak dua gol melawan Southampton.

Partisipasinya dalam Esports World Cup 2024 di Riyadh, Arab Saudi, menunjukkan komitmennya terhadap industri esports. Di sana, ia turut hadir dalam berbagai turnamen Counter-Strike 2 dan berinteraksi dengan para pemain top.

Kematian yang Tragis dan Warisan Abadi

Berita meninggalnya Diogo Jota dan adiknya, Andre Silva, dalam kecelakaan mobil pada Rabu, 2 Juli 2025, mengejutkan dunia. Kecelakaan tersebut terjadi di dekat Kota Zamora, Spanyol.

Menurut laporan kepolisian, kecelakaan disebabkan oleh pecah ban saat mobil yang mereka tumpangi hendak menyalip, mengakibatkan mobil terbakar.

Di usia 28 tahun, Diogo Jota telah meninggalkan warisan berharga di dunia sepakbola dan esports. Dedikasi dan kecintaannya pada kedua bidang tersebut akan selalu dikenang.

Kehilangannya menjadi duka mendalam bagi keluarga, penggemar, dan seluruh komunitas sepakbola dan esports. Kisah hidupnya akan tetap menginspirasi, membuktikan bahwa bakat dan dedikasi mampu mencapai prestasi gemilang di berbagai bidang.

Meskipun kepergiannya meninggalkan kesedihan yang mendalam, semangat dan kontribusi Diogo Jota di dunia olahraga dan esports akan tetap abadi. Ia akan selalu dikenang sebagai atlet dan gamer yang luar biasa.

Tinggalkan komentar