Kanal Tekno Liputan6.com baru-baru ini menyoroti beberapa berita teknologi yang menarik perhatian pembaca. Salah satu yang paling populer adalah pembaruan PUBG Mobile versi 3.9, khususnya kehadiran instalasi airdrop raksasa di Jakarta. Berita lain yang tak kalah menarik adalah peningkatan fungsi AirPods Pro 2 sebagai alat bantu dengar. Berikut ulasan lengkapnya.
Kehadiran berita-berita teknologi ini menunjukkan minat pembaca yang tinggi terhadap perkembangan terbaru di dunia digital. Mari kita bahas lebih detail tiga berita terpopuler tersebut.
PUBG Mobile Versi 3.9 Hadirkan Optimus Prime di Jakarta
PUBG Mobile meluncurkan update versi 3.9 yang menghadirkan kolaborasi menarik dengan Transformers.
Sebagai bagian dari promosi, PUBG Mobile mengadakan event offline di Jakarta. Salah satu daya tariknya adalah airdrop raksasa yang terpasang di Terowongan Kendal, menghubungkan Stasiun Sudirman dan Stasiun MRT Dukuh Atas BNI.
Airdrop tersebut dibuka pada 12 Juli 2025 dan berisi cosplayer Optimus Prime. Ribuan pengunjung menyaksikan momen pembukaan ini.
Pengunjung juga berpartisipasi dalam berbagai tantangan di booth PUBG Mobile untuk mendapatkan merchandise gratis.
Kesuksesan event ini menunjukkan antusiasme tinggi gamer Indonesia terhadap game dan kolaborasi tersebut.
AirPods Pro 2: Fitur Baru Alat Bantu Dengar
Selain berita seputar PUBG Mobile, pembaruan AirPods Pro 2 juga menjadi sorotan.
Kini, AirPods Pro 2 tidak hanya berfungsi sebagai earphone nirkabel, tetapi juga sebagai alat bantu dengar.
Pembaruan ini menghadirkan fitur Tes Pendengaran yang divalidasi klinis, Hearing Aid Mode, dan pengurangan bunyi keras aktif.
Fitur ini menjadi terobosan teknologi dalam hal aksesibilitas dan kesehatan pendengaran.
Apple menekankan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran untuk meningkatkan kualitas hidup.
Para ahli kesehatan turut mendukung peluncuran fitur ini sebagai langkah positif dalam meningkatkan kesadaran akan kesehatan pendengaran.
Chat Aman? Metadata Ungkap Rahasia Percakapan Anda
Berita ketiga yang populer adalah tentang keamanan chat aplikasi populer.
Meskipun WhatsApp, Telegram, dan aplikasi sejenis menawarkan enkripsi end-to-end, keamanannya ternyata tidak sesempurna yang dibayangkan.
Enkripsi memang melindungi isi pesan, tetapi metadata tetap tersimpan.
Metadata, seperti informasi pengirim, penerima, waktu, dan durasi percakapan, dapat mengungkapkan informasi pribadi.
Informasi ini bisa dimanfaatkan untuk melacak aktivitas pengguna, bahkan tanpa mengakses isi pesan itu sendiri.
Hal ini menyoroti pentingnya memahami batasan keamanan teknologi dan berhati-hati dalam menggunakan aplikasi pesan.
Ketiga berita ini memberikan gambaran menarik tentang perkembangan teknologi terkini, mulai dari dunia game hingga kesehatan dan privasi digital. Perkembangan teknologi memang pesat, namun kita perlu tetap waspada dan bijak dalam memanfaatkannya.